Di dalam Anggutara Nikaya buku ke III.10 ada lima macam kekutan Dhamma yang dapat menunjang kehidupan.. yaitu :
1. Saddhabala : Kekuatan dari keyakinan
2. Viriyabala : Kekuatan dari semangat
3. Satibala : Kekuatan dari kesadaran
4. Samadhibala : Kekuatan dari Konsentrasi atau perhatian
5. Pannabala: Kekuatan dari Kebijaksanaan
Penjelasan:
1. Saddhabala: dalam hal ini ketika seseorang memiliki kekuatan keyakinan yang kokoh kepada Buddha, Dhamma dan Sangha, maka dalam menjalani kehidupan ia akan selalu berada pada kebenaran/Dhamma. ia begitu yakin sehingga apapun yang terdapat di dalam ajaran Buddha ia pelajari, renungkan, buktikan dan ia praktekan, sehingga mengetahui manfaat dari penerapan Dhamma.
Sunday, 30 June 2013
Buddha Manggala
Setelah melalui empat asaṅkhyeyya
dan seratus ribu kappa, seorang pacceka buddha pencapai pencerahan dan menjadi
buddha. Kurun waktu yang tak terhitung itu menjadikan sulitnya untuk menjumpai
buddha di dunia ini. Namun sebenarnya ada banyak buddha yang telah muncul di
alam semesta ini. Jika dihitung dari masa masa bodhisata sumedha yang merupakan
pacceka buddha gotama maka terdapat dua puluh empat buddha. Namun sebelum dua
puluh empat Buddha tersebut muncul masih banyak para Buddha yang telah muncul
di alam semesta ini.
Pada edisi ini salah satu Buddha yang patut kiranya untuk
diketahui dari para Buddha yang telah ada di alam semesta ini adalah Buddha Maṅgala. Buddha Maṅgala merupakan salah satu
Buddha yang pernah ada jauh sebelum munculnya Buddha Gotama. Bahkan Boddhisata calon
Buddha Gotama yang saat itu terlahir sebagai seorang brahmana yang bernama
Suruci sempat melakukan Paramita kepada
Buddha Maṅgala
berupa berdana makanan yang berjumlah besar dengan cara mengundang Buddha Maṅgala beserta para bhikkhu
ke kediaman-Nya.
KETELADANAN
Oleh: B. Upasamo
Namo Tassa Bhagavato
Arahato Sammāsambuddhasssa
Yo ca Buddhañca Dhammañca
Saṅghañca saranaṁ gato cattāri ariyasaccāni sammappaññāya passati
Ia yang telah berlindung
pada Buddha, Dhamma, Sangha, dengan bijaksana dapat melihat Empat Kebenaran
Mulia
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, teladan berarti sesuatu
yang patut ditiru, atau baik untuk dicontoh (tentang perbuatan, kelakuan,
sifat, dan sebagainya).
Dalam kehidupan sehari-hari, yang sering kita jadikan
teladan adalah orang tua kita, tetapi sering tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Kita merasa orang tua kita terlalu pengatur, suka marah, dan tidak
mengerti akan diri kita. Kita lalu beralih ke paman atau bibi , tetapi ternyata
juga tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Kita menjadi kacau karena merasa
orang-orang yang dekat, yang kita banggakan, ternyata tidak sesuai dengan
harapan. Kita kemudian beralih ke teman yang kita rasa bisa diandalkan.
Tapi ternyata, kita pun kecewa, teman kita tidak seperti yang kita harapkan.
Jika tidak mendapatkan sosok yang bisa kita teladani, kita menjadi bimbang dan
ragu atas apa yang kita lakukan.
Subscribe to:
Posts (Atom)