Sunday, 30 June 2013

Lima Kekuatan Dhamma yang luar biasa (Pancabala)

Di dalam Anggutara Nikaya buku ke III.10 ada lima macam kekutan Dhamma yang dapat menunjang kehidupan.. yaitu :
1. Saddhabala : Kekuatan dari keyakinan
2. Viriyabala : Kekuatan dari semangat
3. Satibala : Kekuatan dari kesadaran
4. Samadhibala : Kekuatan dari Konsentrasi atau perhatian
5. Pannabala: Kekuatan dari Kebijaksanaan

Penjelasan:
1. Saddhabala: dalam hal ini ketika seseorang memiliki kekuatan keyakinan yang kokoh kepada Buddha, Dhamma dan Sangha, maka dalam menjalani kehidupan ia akan selalu berada pada kebenaran/Dhamma. ia begitu yakin sehingga apapun yang terdapat di dalam ajaran Buddha ia pelajari, renungkan, buktikan dan ia praktekan, sehingga mengetahui manfaat dari penerapan Dhamma.

Buddha Manggala

Setelah melalui empat asakhyeyya dan seratus ribu kappa, seorang pacceka buddha pencapai pencerahan dan menjadi buddha. Kurun waktu yang tak terhitung itu menjadikan sulitnya untuk menjumpai buddha di dunia ini. Namun sebenarnya ada banyak buddha yang telah muncul di alam semesta ini. Jika dihitung dari masa masa bodhisata sumedha yang merupakan pacceka buddha gotama maka terdapat dua puluh empat buddha. Namun sebelum dua puluh empat Buddha tersebut muncul masih banyak para Buddha yang telah muncul di alam semesta ini.
Pada edisi ini salah satu Buddha yang patut kiranya untuk diketahui dari para Buddha yang telah ada di alam semesta ini adalah Buddha Magala. Buddha Magala merupakan salah satu Buddha yang pernah ada jauh sebelum munculnya Buddha Gotama. Bahkan Boddhisata calon Buddha Gotama yang saat itu terlahir sebagai seorang brahmana yang bernama Suruci sempat melakukan Paramita kepada Buddha Magala berupa berdana makanan yang berjumlah besar dengan cara mengundang Buddha Magala beserta para bhikkhu ke kediaman-Nya.

KETELADANAN



Oleh: B. Upasamo

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhasssa

Yo ca Buddhañca Dhammañca Saṅghañca saranaṁ gato cattāri ariyasaccāni sammappaññāya passati
Ia yang telah berlindung pada Buddha, Dhamma, Sangha, dengan bijaksana dapat melihat Empat Kebenaran Mulia

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, teladan berarti sesuatu yang patut ditiru, atau baik untuk dicontoh (tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya). 

Dalam kehidupan sehari-hari, yang sering kita jadikan teladan adalah orang tua kita, tetapi sering tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kita merasa orang tua kita terlalu pengatur, suka marah, dan tidak mengerti akan diri kita. Kita lalu beralih ke paman atau bibi , tetapi ternyata juga tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Kita menjadi kacau karena merasa orang-orang yang dekat, yang kita banggakan, ternyata tidak sesuai dengan harapan. Kita kemudian beralih ke teman yang kita rasa bisa  diandalkan. Tapi ternyata, kita pun kecewa, teman kita tidak seperti yang kita harapkan. Jika tidak mendapatkan sosok yang bisa kita teladani, kita menjadi bimbang dan ragu atas apa yang kita lakukan.